Kediri (1/9). Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah H. Agung Riyanto bersama Sekretaris Ponpes Daud Soleh menghadiri pembukaan Road To Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Semarak Ekonomi Syariah Wilayah Mataraman (SYIAR), pada Kamis (29/8). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo Kota Kediri.
Pembukaan SYIAR 2024 ini ditandai dengan pemukulan rebana oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Plh Kepala KPwBI Provinsi Jawa Timur, Kepala KPwBI Kediri, Pj Wali Kota Kediri, dan Ketua MUI Kota Kediri.
SYIAR 2024 merupakan salah satu rangkaian kegiatan menuju FESyar Regional Jawa dan Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF), sebuah event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia. Tujuan penyelenggaraan SYIAR 2024 ini dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di seluruh wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, tanggal 29-30 Agustus 2024. Adapun tema yang digunakan tahun ini adalah "Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah".
Pj Wali Kota Kediri Zanariah dalam sambutannya mengatakan, melalui acara ini diharapkan semakin mendorong inklusifitas keuangan dan perkembangan ekosistem ekonomi syariah di Kota Kediri.
“Sebagai upaya pengembangan ekosistem ini, kami terus berkolaborasi dengan KPwBI Kediri dan instansi lainnya untuk memfasilitasi pelaku usaha mengurus sertifikasi halal. Alhamdulillah, antusiasme para pelaku usaha di Kota Kediri sangat baik,” kata Zanariah.
Menurut data Disperdagin Kota Kediri per 22 Agustus 2024, akumulasi dari tahun 2020-2024, sudah ada 5.659 dari total 12.251 pelaku usaha Kota Kediri yang telah mengantongi sertifikat halal. Angka tersebut telah mencapai 46%, melebihi target 30% dari yang direncanakan.
Tidak hanya berhenti di sini, Pemkot Kediri akan terus mendorong terciptanya ekosistem kuliner halal di Kota Kediri melalui pelatihan dan fasilitasi sertifikasi halal pada pelaku usaha kuliner.
Selain itu, di Kota Kediri juga terdapat banyak pondok pesantren yang dapat menjadi poros pertumbuhan ekonomi syariah. “Kurang lebih ada puluhan ribu santri yang menimba ilmu di Kota Kediri dengan rasio hampir 10% penduduk Kota Kediri. Jumlah ini cukup besar,” ujarnya.
Maka dari itu perlu daya tarik lebih seperti adanya wisata halal untuk menambah experience wisatawan. Terlebih, akses menuju kota ini makin mudah dengan hadirnya bandara internasional dhoho kediri.
Pada kesempatan ini, Zanariah juga akan meresmikan Zona KHAS (kuliner halal, aman, sehat) di kawasan foodcourt Kediri Town Square. Ini menjadi zona khas di kawasan mall pertama di indonesia.
“Kawasan ini sekaligus menambah jumlah zona khas yang ada di kota kediri, setelah sebelumnya peresmian kawasan Soto Bok Ijo Tamanan pada tahun lalu,” lanjut Zanariah.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri Yayat Candarajat mengungkapkan, kegiatan SYIAR 2024 ini sebagai penandatanganan komite bersama antara Pemkot Kediri, MUI Kota Kediri, dan KADIN Kota Kediri yang bercita-cita menjadikan Kota Kediri sebagai pusat pengembangan kawasan dan ekosistem halal. “Kolaborasi dan sinergi tersebut dilatarbelakangi oleh penetapan Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang jaminan produk halal,” ungkap Yayat.
Program sinergi dan capaian SYIAR 2024 mencakup antara lain pelatihan juru sembelih halal (juleha), serta sertifikasi halal pada UMKM dan pelaku usaha komoditas pangan strategis, kerja sama antara Pemkot, Bank Indonesia, dan UIN Satu Tulungagung.
Yayat melaporkan, capaian bisnis matching pada kegiatan SYIAR 2024 ini mencapai 2,1 miliar, penjualan ekspor sekitar 660 juta rupiah, penjualan di Kediri mencapai 1,2 miliar, dan pembiayaan syariah mencapai 250 juta.
“Kami mengapresiasi langkah Pemkot Kediri, MUI, dan seluruh stakeholder yang telah berkolaborasi dan bersinergi bahu membahu mendukung untuk pencapaian ekosistem halal di Kota Kediri,” katanya.
Pembukaan FESyar SYIAR 2024 ini juga diserahkan sertifikasi umum halal kepada pelaku usaha produk, sertifikasi halal komoditas pangan strategis, sertifikasi juru sembelih halal (Juleha) dan sertifikasi KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) kepada Pemerintah Kota Kediri dan Manajemen Kediri Town Square.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Biro Perekonomian Pengprov Jatim Aftabuddin R.Z, Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur M. Noor Nugroho, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, Ketua Pengadilan Negeri Kota Kediri Khairul.
Juga hadir Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandar, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Pabung Kodim 0809 Kediri Kapten Ngatari, Kasiter Brigif 16 Wira Yudha Kapten Inf. Abdul Katrup Saefudin, Ketua MUI Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Ketua PCNU Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil, pengasuh Pondok Pesantren Kota Kediri. (Mzdha)